Selasa, 19 Oktober 2010

Rumah Makan Organik Milik Saung Nini

MAKANAN organik kini sedang menjadi tren bagi para pecinta hidup sehat. Salah satu rumah makan yang menyajikan makanan serba organik mulai dari nasi, sayuran, hingga daging ada di Jalan Raya Jatinangor KM 23,5.

Rumah makan yang bernama Saung Nini tersebut adalah satu-satunya restoran makanan organik di jalur Bandung-Sumedang-Cirebon dengan nuansa pedesaan.

"Ini rumah makan dengan makanan yang serba organik pertama di Jawa Barat," kata drh Isra M Noor MM, pemilik Saung Nini.

Ia mengaku sebagai dokter hewan yang juga dosen di Unpad Jatinangor ini ingin menawarkan makanan yang sehat bagi masyarakat. "Hewan juga banyak memakan makanan yangmengandung zat kimia sehingga di tubuh hewan itu meninggalkan residu," katanya.

Sehingga, kata Isra, residu di tubuh hewan itu harus dibuang supaya daging hewan yang dimakan menjadi sehat untuk dikonsumsi manusia. "Kami mengkarantina dulu ayam atau ikan yang dibeli dari pasar. Selama dua minggu ikan dan ayam itu dikarantina dan hanya diberi makanan dari sayuran organik di kebun kami," katanya.

"Ikan dan ayam itu ada residu yang nanti ikut dimakan oleh manusia. Di restoran kami ini, ikan dan ayam itu dibuang dulu residunya dengan detoksikasi," ujarnya lagi.

Setelah bersih dari residu itu tim jurumasak Saung Nini pun mengolahnya. "Di restoran ini ada kolam untuk melakukan karantina ikan. Di belakang kampus IPDN kami juga ada peternakan domba, ikan, dan perkebunan organik serta tempat karantinanya," kata Isra.

Menurutnya, semua ikan, ayam dan daging kambing dipenuhi oleh perkebunan organik miliknya. "Tapi jika kami membeli ikan, ayam dari pasar praktis harus dikarantina," katanya.

Begitu juga dengan nasi yang disajikan adalah dari beras organik yang khusus didatangkan dari Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Isra lalu mengatakan menu unggulan di restorannya adalah sop gurame kayungyun dan ayam bakakak.

Jika nasi serta lauk pauknya merupakan produk organik bagaimana dengan bumbu masakan? "Kami menyajikan masakan dengan bumbu seminim mungkin atau bahkan tanpa MSG (Mono Sodium Glutamat). Kami mengolah rempah-rempah menjadi bumbu pilihan. Kalaupun menggunakan minyak goreng dengan kualitas yang bagus," katanya.

"Kami juga menawarkan bagi yang memiliki kolesterol tinggi untuk menyantap makanan yang aman bahkan bisa menurunkan kadar kolesterol. Begitu pun bagi yang menderita darah tinggi ada makanan yang aman dikonsumsi," imbuhnya.

Konsep organik juga bukan hanya pada menu makanan yang disajikan tapi juga terhadap lingkungan di sekitar Rumah Makan Lesehan Saung Nini. "Selain konsep organik di rumah makan ini juga zero waste. Kami mengolah sampah dari limbah rumah makan dengan cara memisahkan yang organik dan anorganik. Sampah organik diolah menjadi sumber energi dan juga pupuk organik bagi perkebunan milik kami," katanya.

Sedangkan sumber energi dari sampah itu dipakai untuk penerangan listrik serta untuk memasak.
(tribunnews)
marzano, pizza hut, sandwich

Tidak ada komentar:

Posting Komentar