Kamis, 11 November 2010

Nasi Liwet Ki Lurah ala Bumbu Desa

Wilujeung sumping. Kata ini dilontarkan karyawati Restoran Bumbu Desa Jalan Gajah Mada Nomor 35 Medan. Ungkapan ini bermakna selamat datang kepada para tamu yang akan bersantap di Bumbu Desa tersebut.

BUMBU Desa ini hadir di Medan sejak 23 Juli 2010 dengan menghadirkan makanan dan nuansa tradisonal khas Sunda di ibukota Sumatera Utara. Ya, Bumbu Desa di Medan merupakan cabang ke-31 dari restoran yang berpusat di Jalan Tengku Angkasa Nomor 7 Bandung.

Selain di Medan dan Bandung, Bumbu Desa memanjakan penikmat makanan dan minuman khas Sunda di Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Cirebon, Surabaya, Sidoarjo, Yogyakarta, Bali, Makassar, Manado, Banjarmasin, Palembang, Padang, Bukit Tinggi dan Pekanbaru. Ada juga cabang Bumbu Desa di Malaysia dan Singapura.

Sejak hadir di Medan sejak tiga bulan lalu, Bumbu Desa Medan yang dikoordinir Usep Nurman selaku Operation Manager dan Kang Erick selaku Cook Coordinator ini, telah mendapatkan hati masyarakat Medan dari berbagai suku bangsa.

Beberapa menu favorit di Bumbu Desa Medan yakni sop buntut dengan harga Rp27.000 per porsi, ayam bakakak (Rp35.600 per porsi), iga bakar (Rp17.500 per porsi), ayam bumbu desa (Rp9.800 per porsi), nasi liwet ki lurah (Rp15.000 per porsi), urap (Rp5.200 per porsi) dan ikan gurame bakar kampung (Rp44.000 per porsi).

Di sini juga tersedia paket makanan seharga Rp27.000, Anda dapat menikmati berbagai jenis makanan. Sehingga bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah juga dapat menikmati makanan dan minuman yang disajikan dengan fresh dan tanpa bahan pengawet. Selain itu, makanan dan minuman yang dimasak pagi hanya akan disuguhkan dari pukul 10.00 hingga sore. Sedangkan makanan sore dan malam hari hingga pukul 22.00 dimasak lagi pada siang hari.

Sambil makan dan minum di ruang makan yang nyaman dengan pendingin ruangan, para tamu Bumbu Desa Jalan Gajah Mada Medan disuguhi musik tradisional Sunda. Saat ada tamu yang ulang tahun, pengelola Bumbu Desa ini menyediakan tumpeng mini, termasuk hiburan musik ulang tahun yang dinyanyikan para karyawan Bumbu Desa tersebut.

‘’Bumbu Desa didirikan sebagai wujud dedikasi dan apresiasi kepada para jagoan-jagoan masak zaman dulu. Yakni, ibu-ibu rumah tangga dan pembantu-pembantu rumah yang telah berjasa dalam memperkaya khasanah dan cita rasa masakan Sunda. Sehingga menjadi kekayaan keanekaragaman cita rasa nusantara sampai saat ini,’’ungkap Usep Nurman selaku Operation Manager didampingi Kang Erick selaku Cook Coordinator Bumbu Desa Jalan Gajah Medan, kemarin.

Usep menyebut banyak pilihan menu yang dapat dinikmati tamu dimana untuk nasi saja banyak pilihan. Jadi tak hanya nasi putih. Ada nasi liwet, nasi merah dan menu lain. Ia menambahkan, bagi pengunjung yang akan makan di Bumbu Desa Jalan Gajah Mada Nomor 35 Medan.

‘’Animo masyarakat Medan cukup tingi. Dalam sehari, lebih dari 450 pengunjung yang makan disini. Di akhir pekan, yang makan dan minum tambah ramai dari pagi hingga malam hari hingga lebih 750 orang. Khusus bagi Anda pemegang kartu kredit BRI yang berbelanja diatas Rp200 ribu dapat diskon 20 persen,’’ucapnya.
Usep bilang, para cooking yang menjadi penyiap makanan secara khusus di datangkan dari Bandung yang dikoordinir Kang Erick.(dra) supaya pas dengan makanan khas Sunda. Mereka dibantu beberapa pemotong bahan masakan dari Medan sekitarnya.

Jadi apabila Anda beserta keluarga hendak bersantap di luar rumah, Bumbu Desa Jalan Gajah Mada Medan jadi pilihan pas. Dan saat pulang, sapaan ramah dari para karyawan dalam bahasa Sunda yakni semah mulih (tamu pulang) dan hatur nuhun (terima kasih) akan didengar para tamu. (deddi mulia purba)

* hariansumutpos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar