Senin, 04 Oktober 2010

Sandwich ala Lidah Asia


rekomendasi penggemar fanatik masakan Vietnam, kami pun bertandang ke Cali Deli untuk melanjutkan petualangan kami di negeri yang kini disukai para investor itu. Restoran yang dibuka sejak 2003 lalu yang kini telah punya enam cabang di Jakarta ini menjadikan sandwich atau roti lapis yang disebut Banh mi sebagai sajian unggulannya.

Banh mi memang populer di Vietnam. Roti yang digunakan Baguette, berbentuk panjang dan keras. Sementara umumnya, sandwich di Eropa menggunakan roti tawar saja. "Dulu Vietnam sempat dijajah Prancis, makanya makanan Vietnam terpengaruh makanan Prancis juga," ujar Riny Soesylowati, Marketing Promotion Manager Cali Deli.

Mengadopsi konsep sandwich Vietnam, Cali Deli meramu Banh mi dengan cara berbeda. Rasanya disesuaikan dengan lidah dalam negeri. Bahan dasarnya halal dan segar. Saat kami mampir ke Restoran Cali Deli di FX Center Senayan, tak harus menunggu lama, Momogy Beef Sandwich siap tersaji di meja.

Biar tak keburu dingin, roti isi daging sapi itu rasanya harus dilahap segera. Rasanya lebih nikmat selagi hangat, rotinya terasa garing dan empuk. Ditambah lagi dengan mentega yang meresap ke dalam pori-pori roti, membuat rasanya makin gurih.

Aslinya, roti Baguette untuk sandwich Vietnam punya tekstur keras. Sedangkan di negara asalnya, Prancis, Baguette biasanya dipasangkan bersama sup kental sehingga tak terlalu keras di makan. Di Cali Deli, roti bagel itu di produksi sendiri hingga lebih empuk.

Isi Momogy Sandwich pun tak kalah denga roti garingnya. Daging sapi dipadu dengan saus tomat dan rempah. Teksturnya lembut dan juicy. Aroma rempah terasa walau sausnya lebih dominan di lidah. Bonus plusnya, keju yang lumer begitu dikulum. Hmmm....

Sajian sandwich ini dilengkapi dengan irisan bawang bombay, potongan tipis timun, dan irisan cabe rawit merah di sampingnya. Serta tak lupa ditemani saus sambal dan saus tomat.

Kalau Anda pecinta makanan pedas, jangan ragu mengkombinasikan sandwich dengan saus sambal plus irisan cabe rawit. Pedasnya pas hingga ingin nambah lagi.

Coba juga varian sandwich isi ayam, tuna, dan sayurannya. Di sini juga tersedia roti manis dengan sebutan Java Bread. Isinya ada pisang, coklat, selai kacang dan keju. Harga berkisar Rp 21 ribu sampai 47 ribu. "Yang paling digemari biasanya sandwich lemon grass chicken, turkey, momogy, dan cali deli love," tambah Riny.

Kopi Vietnam hangat rasanya pas jadi teman makan sandwich. Maka, kami pun memesan kopi Midnight Ekspress. Menurut Rany, kopi Vietnam punya rasa yang lebih kuat dibanding kopi lain. Walau begitu, rasanya masih pas bagi orang yang tak terbiasa minum kopi. Midnight Ekspress punya campuran susu. Jadi terasa lebih creamy walau sedikit pahit.

Makanan penutup tak boleh ketinggalan. Kali ini, tak ada hubungannya dengan Vietnam, namanya Snow White. Menu penutup ini diramu sendiri oleh Cali Deli.

Isinya bola kacang hijau yang kulitnya dikupas terlebih dahulu hingga warnanya putih. Bola kacang lalu dilapis dengan tepung kenyal tipis, lalu disiram dengan santan yang hangat. Sebagai penambah rasa, ada juga taburan wijen di atasnya.

Rasa kacang cenderung tawar. Teksturnya tak halus, sehingga kita masih bisa menguyahnya di mulut. Rasa tawar ini sebetulnya tak masalah. Karena berpadu baik dengan rasa manis santan yang dominan. "Proses pengupasannya butuh watu lama. Di jemur dan dikeringkan hingga kulitnya terpisah," jelas Riny.

Ternyata nama Cali Deli ternyata tak ada hubungannya dengan bahasa ataupun makanan Vietnam. Cali tak lain adalah singkatan dari California. Sedangkan istilah Deli identik denga roti. "Owner Cali Deli, Ivana Sumampauw, sering sekali traveling. Waktu di California itulah ia dapat ide membuat cafe seperti yang ada di sana. Jadi namanya diambil dari tempat dimana ide itu muncul," jelas Riny.




Referensi  : mediaindonesia
Lihat juga : pizza hut, burger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar