Kamis, 30 September 2010

Cinta Indonesia Ala Taman Indie

Pecinta kuliner pasti sudah tidak asing lagi dengan Taman Indie Resto. Ya, resto yang terletak di komplek perumahan Kota Araya ini adalah salah satu ikon kuliner di Kota Malang. Perjalanan wisata kuliner Malang Post pekan ini memilih Taman Indie Resto. Alasannya, silahkan disimak baik-baik laporan lengkap berikut ini.


Resto yang berdiri pada 28 Agustus 2005 ini sudah cukup dikenal oleh pecinta kuliner. Beragam menu makanan tersedia di resto ini, mulai dari menu-menu tradisional Indonesia hingga menu-menu mancanegara seperti western food dan chinese food.
Jika boleh memilih, menu-menu tradisional yang menjadi sajian favorit Malang Post jika berwisata kuliner di resto ini. Selain rasanya lebih bersahabat dengan selera makan orang Indonesia, penyajiannya juga sangat menarik. Dengan penyajian menggunakan daun pisang, membuat menu tradisional nusantara di tempat ini semakin mengundang selera.
Saat bertandang di Taman Indie Resto di awal bulan ini, Malang Post mendapat surprise karena ada menu-menu baru yang disajikan oleh resto ini. Tidak hanya satu atau dua menu saja, tetapi belasan menu sekaligus. Semua menu baru ini bahkan masuk dalam jajaran menu-menu tradisional nusantara.
“Ya, di awal bulan April ini, Taman Indie Resto kembali melakukan pengembangan menu. Kami mencoba menggali lagi potensi-potensi menu tradisional nusantara yang memang jumlahnya masih sangat banyak. Dari hasil penggalian ini, kami menghadirkan belasan menu tradisional baru,” papar Manajer Taman Indie Resto, Nanang Wintoro pada Malang Post.
Menu-menu tradisional nusantara yang baru dihadirkan di resto ini di antaranya adalah Nasi Campur Bali yang disajikan dengan sayur campur seperti urap-urap khas Pulau Dewata, sate daging, suwiran ayam, udang goreng, dan tentunya sambal matta yang dikenal dengan sambal bawang merah.
Selain Nasi Campur Bali, ada juga menu-menu yang tidak jauh dari kekhasan Pulau Dewata ini, seperti Ayam Betutu Kuah, Ayam Betutu Goreng, Ikan Bakar Jimbaran, dan Udang Bakar Jimbaran.
Jika ingin menikmati sajian yang lebih Indonesia, pecinta kuliner bisa juga memilih menu dengan rempah yang asli Indonesia. Di antaranya adalah Ayam Goreng dan Empal Goreng Lengkuas, Iga Masak Kluwek dan Ayam Bumbu Rendang.
“Untuk pengunjung yang suka dengan sajian sapi, kami menyediakan beberapa olahan iga sapi dan buntut yang juga kental nuansa Indonesia,” sambung Nanang.
Sama seperti menu-menu tradisional lainnya, untuk sajian terbaru dari Taman Indie Resto ini juga dihidangkan dengan tampilan tradisional. Nasi dikemas dengan bentuk tumpeng, dilengkapi dengan daun pisang untuk mempercantik penampilannya. Kalau mengaku cinta Indonesia, segera buktikan dengan menikmati menu-menu tradisional nusantara di Taman Indie Resto! (nda)

Ada Gunung Kelud Juga, Lho!
Bukan hanya makanan saja yang dipersembahkan oleh Taman Indie Resto dengan mengangkat citarasa nusantara, aneka minuman pun juga demikian. Di deretan menu-menu barunya, Taman Indie Resto menghadirkan minuman yang juga bersentuhan tradisional. Sebut saja menu Es Gunung Kelud dan Lime Tea Jawa.
“Tidak ingin menganaktirikan menu minuman, kami juga menghadirkan menu-menu minuman tradisional baru. Ada Es Gunung Kelud yang seperti es campur tetapi dengan isian yang berbeda dan kental dengan nuansa nusantara, serta ada Lime Tea Jawa yang rasanya dijamin berbeda dengan Lime Tea biasa,” kata Nanang.
Selain dua menu minuman tersebut, Taman Indie juga menghadirkan menu minuman baru lainnya, seperti Orang, Banana dan Pineapple Smoothies, Minty Lemon Tea serta Orang dan Line Sorbet. Hmm… Jadi semakin penasaran. (nda)

Nikmati View Eksotis Kali Bango
Taman Indie Resto memang terletak di dalam kompleks perumahan, tetapi akses menuju lokasi resto ini tidak sulit. Dari gerbang utama Kota Araya, pecinta kuliner tinggal berjalan lurus. Sebelum melewati jembatan Kota Araya yang dibangun dengan megah, akan ada papan berukuran besar yang menunjuk lokasi Taman Indie Resto. Tinggal mengikuti arah penunjuk jalan tersebut, maka pecinta kuliner sudah bisa sampai di lokasi resto keren ini.
Saat masuk ke dalam area resto, pecinta kuliner bakal disambut dengan pelayanan yang super ramah dari pegawainya. Di sini, pecinta kuliner bisa langsung memilih mau memilih lokasi santap sesuai dengan keinginan. Ada lokasi yang didesain dengan meja kursi biasa plus ornamen tradisional yang kental dan ada juga lokasi bale-bale di pinggir sungai. Kalau saran Malang Post, sih, pecinta kuliner wajib memilih lokasi bale-bale.
Ya, salah satu keistimewaan di Taman Indie Resto adalah bale-bale kayu. Tidak sekadar tempat makan dengan tempat duduk lesehan, tetapi bale-bale kayu di resto ini lebih spesial karena berlokasi tepat di pinggir Kali Bango. Sembari menikmati sajian spesial di resto ini, pecinta kuliner juga bisa menikmati view yang menarik. Apalagi Kali Bango dalah sungai yang berusia cukup tua dengan meander yang berkelok-kelok. Berkeloknya sungai ini menjadikan viewnya jadi terlihat lebih menarik dan eksotis.
Tidak hanya itu, view-nya jadi lebih menarik dengan adanya pemandangan sawah di pinggir Kali Bango. Hijaunya sawah ini membuat suasana santap siang menjadi lebih sempurna.
“Di era yang seperti ini bersantap bukan hanya soal rasa, tetapi juga suasana. Hal inilah yang membuat Taman Indie Resto menyajikan river view sebagai salah satu keunggulannya,” terang Manajer Taman Indie Resto, Nanang Wintoro.
Sementara bale-bale kayu yang ada di resto ini sengaja disebar di tempat-tempat strategis. Bale Tirta terletak di atas kolam ikan, Bale Sawah yang menghiasi jajaran tanaman padi di tepian sungai, serta Bale-bale kemang yang ada di bagian timur laut.
“Pengunjung dipersilahkan memilih bale-bale yang mereka sukai. Jika ingin menikmati suasana kolam, ada Bale Tirta. Begitu juga jika ingin menikmati suasana persawahan, Bale Sawah menjadi pilihan yang tepat,” sambung Nanang. (nda)

Gyros, Sandwich Mediteranian Rasa Lokal
Menikmati panganan ala negara-negara Mediterania tak harus mengeluarkan ongkos mahal. Pasalnya di Kota Malang kini ada sebuah kedai mungil yang menyajikan makanan ala mediteranian, Gyros. Kedai ini terletak di Jl Hasyim Ashari dan berdekatan dengan kantor PCNU Kota Malang.
Di kedai ini terdapat makanan khas negara Yunani yang namanya sama dengan nama kedainya. Gyros merupakan makanan yang termasuk dalam keluarga sandwich, yakni seperti burger, sawarma dan kebab.
Dilihat dari bentuknya, gyros hampir mirip dengan sandwich Arab, kebab. Yakni daging cincang, salad sayuran yang terdiri dari lettuce, tomat, bawang bombay, paprika dan timun, serta saos mayonnaise dan saos tomat yang dibungkus dengan selembar roti. Hanya saja roti yang digunakan tidak seperti roti yang digunakan pada kebab.
“Kalau roti gyros ukurannya lebih tebal dibandingkan dengan roti kebab. Sehingga makannya pun juga lebih kenyang,” ujar karyawan kedai Gyros, Ali Praja.
Tak hanya roti yang membedakan gyros dengan kebab, rasa dagingnya pun juga beda. Jika daging kebab hanya manis saja, maka daging gyros terdapat campuran rasa manis dan pedas lada. Tak heran jika rasa gyros lebih eksotis dibandingkan kebab.
Proses pemasakan gyros juga cukup mudah. Roti gyros dihangatkan di atas wajan teflon selama lima menit sembari dibalik-balik. Setelah matang, roti ini kemudian diisi dengan daging, salad dan saus, lalu digulung.
“Kalau kebab biasanya rotinya diisi dulu dengan daging dan sayuran, baru dipanaskan di atas wajan teflon,” sambungnya.
Selain menyajikan original gyros, kedai ini juga menyajikan berbagai olahan menu Mediteranian lainnya. Seperti gyros platter, gyros burger dan gyros pizza. Dari keempat menu yang disajikan ini, menu gyros platter sepertinya menjadi pilihan yang paling istimewa. Sebab selain disajikan dengan roti, ada juga makanan pendampingnya, yakni kentang goreng.




Sumber     : malang-pos
Lihat juga :
nelayan restoran
laguna
sushi tei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar